Asal usul Tahu sumedang kisah sejarah

                             Asal usul  Tahu sumedang kisah sejarah


Tahu sumedang awalnya berdiri  sektar tahun 1917 oleh se orang etnis tiongkok yang bernama ong kino yang berada di daerah sumedang, yang

 pertama bernama tahu bungkeng nama bungkeng sendiri anak ong kino  pertama penemu sekaligus pelopor tahu sumedang ,ongkino memanggil

 anaknya yang ada di daratan china untuk datang ke indonesia  setelah itu ongkino mengajari anaknya

Tahu sumedang


 membuat tahu  lalu ongkino kembali ke china ,anaknya yang bernama bungkeng mempelajari membuat tahu lebih dalam lagi untuk di jual lalu di

 lajutkan lagi oleh anaknya  ong ukim  sampai tahun sekitar  1990 an  dan di lanjutkan lagi oleh anaknya suriadi ukim karena banyak warga yang awalnya

 bekerja di pabrik tahu dan membuat pabrik tahu sendiri berganti nama menjadi tahu sumedang 


yang sangat legend sampai sekarang ini kita kenal di jalanan menjajakan dagangan tahu sumedang yang sangat familiar kita dengar.

Kisah kedelai adalah kisah negeri ini kisah pejalanan panjang pangan indonesia dari ribuan generasi ,butiran kecil  nan mungil yang tiap dalam bulirnya tersimpan cerita globalisasi  budaya pangan sejak

Baca juga:Donat empuk montok rasa premium

 ero kuno serta pembelajaran teknik gastronomi antar manusia dari berbagai belahan bumi dari china hingga nusantara kedelai telah melampaui ragam

 peristiwa bumi pertiwi dari tempe tahu dan segala olahan mendobrak batas manusia dari tahta hingga rakyat jelata


Kalau kita ingat sumedang pasti yang di kepala dengan tahu sumedangnya hingga merambah di  jakarta ada di mana mana ,Saat  ini tahu bungkeng

 berdiri dan aktif beroprasi  yang di teruskan usahanya  oleh cucu yang bernama suriadi ukim dari generasi ke empat, sudah 100 tahun lebih

 usahanya berjalan, awalnya tahu sumedang menjadi terkenal pada saat itu sekitar tahun 1917 an 


bungkeng menjual tahu berkeliling  di jalan pangeran sumedang bernama suriatmadja  menghampirinya dan bertanya "itu apa' ini adalah tahu

 pangeran jawab bungkeng.."pangeran mencoba tahunya ini bakal laku di jual kalau enak jawab pangeran"


pada saat itu bungkeng mempunyai tiga karyawan kemudian tiga karyawanya keluar semuanya mendirikan usaha tahu sendiri hingga menjadi

 luas produksi tahu di sumedang sampai terkenal saat  ini ,awal saya kira tahu sumedang ya tahu sumedang teryata tahu sumedang berasal dari

 tahu bengkeng makanan ringan jenis tahu yang berasal dari kedelai mempunyai tekstur unik apalagi di tahu sumedang nya ya dengan ciri khas

 tersendiri apabila di goreng dalamnya kopong di luar crispy dan gurih cocok untuk sebagai cemilan

Baca juga  Di jamin enak resep keripik pisang rasa coklat

sampai saat ini usaha tahu bungkeng atau tahu sumedang mempertahan kan kualitas rasa dari warisan leluhurnya  dari bahan  baku sendiri kedelai

 sampai mempertahan kan cara tradisional pembuatanya untuk menciptakan rasa yang original dan legendaris dengan tahu sumedangnya yang sangat

 popular dari mulut ke mulut rasa dan teksurnya yang lembut banyak di gemari banyak orang


Yang sangat di sayangkan adalah saudara pak suriadi ukim dari tujuh bersaudara pak suriadi ukim salah satu penerusnya yang ke enam lainya

 memilih di bidang usaha lain nya padahal bisnis usaha tahu sangat berkelajutan sampi kapanpun  selagi ada manusia pasti tahu di perlukan ya karena termasuk bahan pokok..


kenapa tahu sumedang menjadi yang terbaik di produksi di sumedang konon katanya kadar kandungan Ph air di sumedang lebih baik cenderung agak

 manis imbuh pak suriadi,tahu sumedang sudah menjadi ikonik kuliner khas kota sumedang hingga menjadi terkenal di mana mana. itulah bahasan kali

 ini mungulik sejarah kisah tahu bungkeng yang saat ini kita kenal tahu sumedang banyak pembelajaran


yang kiita dapat dari kisah sebuah tahu yang menyimpan banyak cerita  ,yang berawal dari satu buah biji kedalai hingga berproses menjadi tahu yang

 nikmat tetapi kita tidak pernah tau asal asul nya,untuk menjadi bahan wawasan untuk kalian semoga bahasan kali ini bermanfaat.












Post a Comment